Nabi Isa Alaihis Salam
Nabi Isa Alaihis Salam
Seperti di sebutkan dalam al-Qur'an bahwa nabi
Isa diutus kepada kaum Bani Israil dengan bekal kitab Injil. Dalam al-Qur'an, Nabi Isa disebut dengan
empat panggilan yaitu Isa,Isa
putera Mariam, putera Mariam, dan al-Masih. Mariam ibunya, telah menempuh satu ujian yang amat berat dari Allah. Dia dipilih
untuk melahirkan seorang Nabi dengan tanpa disentuh oleh seseorangpun lelaki. Dia adalah seorang perempuan
yang suci, perempuan yang dimuliakan oleh Allah "Dan ketika malaikat-malaikat
berkata, 'Wahai Mariam, Allah memilih kamu, dan membersihkan kamu, dan Dia
memilih kamu di atas semua perempuan di semua alam'" (3:42).
Kelahiran Nabi Isa merupakan suatu
mukjizat kerana dilahirkan tanpa bapak. Kisahnya diceritakan di dalam al-Qur'an. Bermula dari kunjungan malaikat kepada
Mariam atas perintah Allah. Ketika itu, malaikat menjelma sebagai manusia biasa dengan tanpa cacat. Kemunculan malaikat membuat Mariam takut. Mariam berkata, “Sesungguhnya aku
berlindung darimu kepada tuhan yang maha pemura, jika kamu seorang yang
bertaqwa” (19:18) . Malaikat Jibril berkata, "Sesungguhnya aku ini
hanyalah seorang utusan Tuhanmu untuk memberimu seorang anak laki-laki yang
suci" (19:19). Kata Mariam
bertanya, "Bagaimanakah
aku akan ada seorang anak lelaki sedang tiada seorang manusia pun menyentuhku,
dan akupun bukan seorang pezina?"
(19:20). Malaikat menjawab, "Begitulah. Tuhanmu berfirman, 'Itu mudah bagi-Ku,
dan supaya Kami menjadikannya suatu tanda bagi manusia, dan sebagai rohmat dari
kami, dan hal itu adalah perkara yang telah ditentukan'" (19:21).
Maka lahirlah Isa putera Mariam sekitar lima
ratusan tahun sebelum Nabi Muhammad dilahirkan. Allah membuat Nabi Isa dan
ibunya sebagai tanda bagi
manusia, yaitu tanda
untuk menunjukkan kebesaran-Nya (23:50). Allah juga menyatakan bahawa Nabi Isa
adalah seperti Adam, walaupun Adam diwujudkan tanpa ibu dan bapak. Kesamaan mereka berdua adalah pada penciptaannya. Yaitu kedua-duanya
diciptakan dari tanah
(3:59). Demikian secara tidak langsung Allah SWT menegaskan, bahwa meskipun cara
terciptanya tidak wajar, tidak sama seperti manusia-manusia lain tapi mereka
sama, yaitu sama-sama tercipta dari saripati tanah.
Isa tidak hanya di angkat oleh Allah menjadi Nabi
dan Rosul tetapi beliau juga di beri gelar tinggi oleh Allah, yaitu “ulul
azmi” (orang-orang yang kokoh dan tabah) menghadapi ujian hidup dan
kehidupan. Beliau juga diberi kitab oleh Allah, yaitu kitab Injil. Allah
juga memberinya kelebihan (mu’jizat) seperti dapat berbicara disaat
masih bayi, mampu membuat burung dari tanah liat, mampu membangunkan orang yang
telah mati, menyembuhkan penyakit leprah dan kusta, serta menyembuhkan orang
buta. Firman Allah, "Ketika Allah berkata, 'Wahai Isa putera Mariam,
ingatlah ni’matku kepadamu dan kepada ibumu diwaktu aku menguatkan kamu dengan
ruhul qudus, kamu bisa berbicara dengan manusia diwaktu masih dalam buaihan dan
sesudah dewasa, dan (ingatlah) dikala Aku mengajarimu menulis, hikmah,
taurot dan injil, dan (ingatlah) di waktu kamu membuat suatu bentuk dari
tanah seperti bentuk burung dengan izinku, lalu kamu meniup padanya dan bentuk
itu menjadi burung (yang sebenarnya) dengann se-izinku. Dan (ingatlah)
waktu kamu menyembuhkan orang yang buta sejak dalam kandungan dan orang yang
berpenyakit sopak dengan seizinku, dan (ingatlah) sewaktu Aku
menghalangi Banii Isro’il (dari keinginan mereka membunuhmu) dikala kamu
mengemukakan kepada mereka keterangan-keterangan yang nyata, lalu
orang-orang kafir di antara mereka berkata “ini tidak lain hanyalah sihir
yang nyata”" (5:110)
Turunnya Nabi Isa pada Akhir Zaman
Salah satu tanda akan terjadinya kiamat besar
adalah turunnya Nabi Isa alayhissalam dari langit ke bumi. Sebagian orang menganggap bahwa Nabi Isa telah wafat saat di angkat oleh
Allah SWT. Sebagian lagi berpendapat
bahwa beliau diangkat oleh Allah ke langit, bersama ruh dan badannya, Artinya
beliau di angkat oleh Allah masih dalam keadaan hidup. Perkhilafan ini terjadi
karena perbedaan mereka dalam mengartikan lafadz “Mutawaffiika”
dalam al-Qur’an surat Ali Imron ayat 55. Untuk lebih jelasnya silahkan di buka
dalam kitab Tafsir al-Khozin, Tafsir Fatchul Qodir, Tafsir al-Mawardi dan
lain-lain.
Ketika telah mendekati kiamat beliau
diturunkan oleh Allah SWT. Dalam hadits shahih dari Abu Umamah berkata, Rasulullah
saw bersabda, Ketika imam mereka maju ke depan untuk shalat Shubuh, maka
turunlah Isa bin Maryam lalu imam itu mundur berjalan ke belakang supaya Isa
maju menjadi imam. Isa meletakkan tangannya di antara kedua pundaknya kemudian
dia berkata, Majulah dan
shalatlah karena shalat ini didirikan untukmu. Lalu imam mereka shalat dengan
mereka. Selesai shalat Isa berkata, Buka
pintunya!. Lalu mereka membuka pintu di mana Dajjal bersembunyi di belakangnya
ditemani 70 ribu orang Yahudi, masing-masing dengan pedang yang berhias dan
jubah (mantel). Apabila Dajjal melihat kepadanya maka ia meleleh (mencair)
seperti garam yang mencair di air. Dajjal kabur. Isa AS berkata, Sesungguhnya
aku mempunyai pukulan untukmu, kamu tidak akan mendahuluiku dengannya. Isa menangkap
Dajjal di pintu Lud sebelah timur lalu membunuhnya. Lalu Allah mengalahkan
orang-orang Yahudi, maka tidak ada satu pun makhluk Allah yang digunakan oleh
orang-orang Yahudi sebagai tempat persembunyian kecuali Allah menjadikannya
berbicara. Batu, pohon, dinding, hewan semuanya berbicara kecuali gharqadah, ia
tidak berbicara karena ia adalah pohon mereka. Semuanya berkata, Wahai hamba
Allah yang muslim, ini orang Yahudi kemarilah bunuhlah dia. (HR. Ibnu Majah no.
4128. dan al-Hakim 4/436-437). Dari Abu Hurairah RA bahwasanya Rasulullah SAW
bersabda, Ketika mereka sedang bersiap-siap untuk perang dan merapatkan
barisan, tiba-tiba shalat dikumandangkan, lalu Isa bin Maryam as turun. Apabila
musuh Allah melihatnya maka dia meleleh seperti garam di dalam air, seandainya
dibiarkan niscaya dia pasti meleleh sehingga dia binasa, akan tetapi Allah
membunuhnya lewat tangan Isa. Lalu Isa memperlihatkan darahnya di tombaknya
kepada mereka. (HR. Muslim no.2897)
Tempat Turunnya Nabi Isa ‘alaihis salam
Dari An-Nawwas
bin Sam’an berkata, “Pada suatu pagi, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam
menyebut Dajjal, beliau melirihkan suara dan mengeraskannya hingga kami
mengiranya berada di sekelompok pohon kurma. …
فَبَيْنَمَا
هُوَ كَذَلِكَ إِذْ بَعَثَ اللَّهُ الْمَسِيحَ ابْنَ مَرْيَمَ فَيَنْزِلُ عِنْدَ
الْمَنَارَةِ الْبَيْضَاءِ شَرْقِىَّ دِمَشْقَ بَيْنَ مَهْرُودَتَيْنِ وَاضِعًا
كَفَّيْهِ عَلَى أَجْنِحَةِ مَلَكَيْنِ إِذَا طَأْطَأَ رَأَسَهُ قَطَرَ وَإِذَا
رَفَعَهُ تَحَدَّرَ مِنْهُ جُمَانٌ كَاللُّؤْلُؤِ فَلاَ يَحِلُّ لِكَافِرٍ يَجِدُ
رِيحَ نَفَسِهِ إِلاَّ مَاتَ وَنَفَسُهُ يَنْتَهِى حَيْثُ يَنْتَهِى طَرْفُهُ
فَيَطْلُبُهُ حَتَّى يُدْرِكَهُ بِبَابِ لُدٍّ فَيَقْتُلُهُ ثُمَّ يَأْتِى عِيسَى
ابْنَ مَرْيَمَ قَوْمٌ قَدْ عَصَمَهُمُ اللَّهُ مِنْهُ فَيَمْسَحُ عَنْ
وُجُوهِهِمْ وَيُحَدِّثُهُمْ بِدَرَجَاتِهِمْ فِى الْجَنَّةِ
“Saat Dajjal seperti itu, tiba-tiba ‘Isa putra Maryam turun di
sebelah timur Damaskus di menara putih dengan mengenakan dua baju (yang dicelup
wars dan za’faran) seraya meletakkan kedua tangannya di atas sayap dua
malaikat, bila ia menundukkan kepala, air pun menetas. Bila ia mengangkat kepala, air pun bercucuran seperti mutiara.
Tidaklah orang kafir mencium bau dirinya melainkan ia akan mati. Sungguh bau
nafasnya sejauh mata memandang. Isa mencari Dajjal hingga menemuinya di pintu
Ludd lalu membunuhnya. Setelah itu Isa bin Maryam mendatangi suatu kaum yang
dijaga oleh Allah dari Dajjal. Ia mengusap wajah-wajah mereka dan menceritakan
tingkatan-tingkatan mereka di surga. … (HR. Muslim no. 2937)
Lamanya Nabi Isa ‘alaihis salam Tinggal di Muka Bumi
Dari ‘Abdullah bin ‘Amr, ia berkata
bahwa Rasulullah SAW bersabda,
فَيَبْعَثُ
اللَّهُ عِيسَى ابْنَ مَرْيَمَ كَأَنَّهُ عُرْوَةُ بْنُ مَسْعُودٍ فَيَطْلُبُهُ
فَيُهْلِكُهُ ثُمَّ يَمْكُثُ النَّاسُ سَبْعَ سِنِينَ لَيْسَ بَيْنَ اثْنَيْنِ
عَدَاوَةٌ ثُمَّ يُرْسِلُ اللَّهُ رِيحًا بَارِدَةً مِنْ قِبَلِ الشَّأْمِ فَلاَ
يَبْقَى عَلَى وَجْهِ الأَرْضِ أَحَدٌ فِى قَلْبِهِ مِثْقَالُ ذَرَّةٍ مِنْ خَيْرٍ
أَوْ إِيمَانٍ إِلاَّ قَبَضَتْهُ
“Lalu Allah mengutus Isa bin Maryam
seperti Urwah bin Mas’ud, ia mencari Dajjal dan membunuhnya. Setelah
itu selama tujuh tahun, manusia tinggal dan tidak ada permusuhan di antara
dua orang pun. Kemudian Allah mengirim angin sejuk dari arah Syam lalu tidak tersisa
seorang yang dihatinya ada kebaikan atau keimanan seberat biji sawi pun yang
tersisa kecuali malaikat mencabut nyawanya”
(HR. Muslim no. 2940). Dalam hadits
yang lain disebutkan, “Pada masa beliau, Allah akan
membinasakan semua agama selain Islam, Isa akan membunuh Dajjal, dan beliau
akan tinggal di muka bumi selama empat puluh tahun. Setelah itu ia meninggal dan kaum muslimin menshalatinya.” (HR. Abu Daud no. 4324 dan Ahmad 2/437)
Dalam riwayat Ahmad, dari ‘Aisyah,
Rasulullah SAW bersabda,
إِنْ
يَخْرُجِ الدَّجَّالُ وَأَنَا حَىٌّ كَفَيْتُكُمُوهُ وَإِنْ يَخْرُجِ الدَّجَّالُ
بَعْدِى فَإِنَّ رَبَّكُمْ عَزَّ وَجَلَّ لَيْسَ بِأَعْوَرَ إِنَّهُ يَخْرُجُ فِى
يَهُودِيَّةِ أَصْبَهَانَ حَتَّى يَأْتِىَ الْمَدِينَةَ فَيَنْزِلَ نَاحِيَتَهَا
وَلَهَا يَوْمَئِذٍ سَبْعَةُ أَبْوَابٍ عَلَى كُلِّ نَقْبٍ مِنْهَا مَلَكَانِ
فَيَخْرُجَ إِلَيْهِ شِرَارُ أَهْلِهَا حَتَّى الشَّامِ مَدِينَةٍ بِفِلَسْطِينَ
بِبَابِ لُدٍّ – وَقَالَ أَبُو دَاوُدَ مَرَّةً حَتَّى يَأْتِىَ فِلَسْطِينَ بَابَ
لُدٍّ – فَيَنْزِلَ عِيسَى عَلَيْهِ السَّلاَمُ فَيَقْتُلَهُ ثُمَّ يَمْكُثَ
عِيسَى عَلَيْهِ السَّلاَمُ فِى الأَرْضِ أَرْبَعِينَ سَنَةً إِمَاماً عَدْلاً
وَحَكَماً مُقْسِطاً
“Jika Dajjal telah keluar dan saya
masih hidup maka saya akan membela (menjaga) kalian, namun Dajjal keluar
sesudahku. Sesungguhnya Rabb kalian ‘azza wajalla tidaklah buta sebelah
(bermata satu) dan Dajjal akan keluar di Yahudi Ashbahan hingga ia datang ke
Madinah dan turun di tepinya yang mana Madinah pada waktu itu memiliki tujuh
pintu. Pada setiap pintu terdapat malaikat yang menjaga, lalu akan keluar
(menuju) kepada Dajjal sejelek-jelek penduduk madinah darinya hingga ke Syam
tepat di kota palestina di pintu Lud.” Sesekali Abu Daud berkata, “Hingga
Dajjal datang (tiba) di palestina di pintu Lud, lalu Isa ‘alaihis salam turun
dan membunuhnya, kemudian Isa ‘alaihis salam tinggal di bumi selama empat puluh
tahun dan menjadi imam yang adil dan hakim yang adil.” (HR. Ahmad)
Dalam riwayat pertama dan lainnya
seolah-olah bertentangan. Pada hadits pertama dikatakan bahwa Nabi Isa tinggal
di muka bumi selama 7 tahun (namun tidak secara tegas) dan hadits kedua
dikatakan 40 tahun. Ibnu Katsir rahimahullah mengatakan,
“Disebutkan dalam hadits bahwa Nabi ‘Isa tinggal di muka bumi selama 40 tahun.
Namun dalam Shahih Muslim disebutkan dari ‘Abdullah bin ‘Umar bahwa beliau
menetap selama 7 tahun. Seolah-olah di sini ada yang rancu. Maka kita bisa
maknakan bahwa maksud beliau tinggal di muka bumi selama tujuh tahun adalah
waktu tinggal setelah beliau turun ke muka bumi (sebelumnya diangkat ke
langit). Sedangkan sisanya adalah waktu beliau menetap di muka bumi sebelum
diangkat ke langit. Oleh karena itu dari sini kita dapat mengatakan bahwa umur
Nabi ‘Isa saat di angkat kelangit oleh
Allah adalah 33 tahun. Waallohu A’lam. Namun apa yang dijelaskan oleh Ibnu Katsir dengan jalan
mengkompromikan riwayat yang ada disanggah oleh As-Safarini.
As Safarini menjelaskan, “Hadits ‘Aisyah yang dikeluarkan oleh Imam Ahmad dan
lainnya yang menyatakan, “Isa akan membunuh Dajjal, lalu akan
tinggal di muka bumi selama 40 tahun”, hadits tersebut sama sekali
tidak bermasalah. Al Baihaqi pun berpegang dengan riwayat yang menyatakan bahwa
Isa akan tinggal di muka bumi selama 40 tahun. Sebagaimana pula dinukil dari As
Suyuthi, beliau pun menguatkan salah satu pendapat (dan bukan lewat jalan
kompromi). Karena jika ada tambahan penjelasan dari perowi yang tsiqoh (ziyadah tsiqoh) tentu saja bisa dijadikan argumen.
Mereka yang menyatakan bahwa setelah Isa turun akan tinggal selama 40 tahun
berpegang dengan riwayat yang banyak, sehingga mereka mendahulukannya daripada
riwayat yang dibilang sedikit karena adanya tambahan yakin di dalamnya.
Misi Isa bin
Maryam Lainnya
Di antara misi
Nabi Isa ‘alaihis salam di turunkan ke
muka bumi adalah memusnahkan Ya’juj dan Ma’juj. Beliau bersama sahabatnya akan memusnahkan Ya’juj dan Ma’juj, kaum
yang jumlahnya amat banyak dan terkenal amat rakus. Disebutkan dalam hadits
Nawwas bin Sam’an yang amat panjang, Rasulullahshallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda,
وَيَبْعَثُ
اللَّهُ يَأْجُوجَ وَمَأْجُوجَ وَهُمْ مِنْ كُلِّ حَدَبٍ يَنْسِلُونَ فَيَمُرُّ
أَوَائِلُهُمْ عَلَى بُحَيْرَةِ طَبَرِيَّةَ فَيَشْرَبُونَ مَا فِيهَا وَيَمُرُّ
آخِرُهُمْ فَيَقُولُونَ لَقَدْ كَانَ بِهَذِهِ مَرَّةً مَاءٌ. وَيُحْصَرُ نَبِىُّ
اللَّهُ عِيسَى وَأَصْحَابُهُ حَتَّى يَكُونَ رَأْسُ الثَّوْرِ لأَحَدِهِمْ
خَيْرًا مِنْ مِائَةِ دِينَارٍ لأَحَدِكُمُ الْيَوْمَ فَيَرْغَبُ نَبِىُّ اللَّهِ
عِيسَى وَأَصْحَابُهُ فَيُرْسِلُ اللَّهُ عَلَيْهُمُ النَّغَفَ فِى رِقَابِهِمْ فَيُصْبِحُونَ
فَرْسَى كَمَوْتِ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ ثُمَّ يَهْبِطُ نَبِىُّ اللَّهِ عِيسَى
وَأَصْحَابُهُ إِلَى الأَرْضِ فَلاَ يَجِدُونَ فِى الأَرْضِ مَوْضِعَ شِبْرٍ
إِلاَّ مَلأَهُ زَهَمُهُمْ وَنَتْنُهُمْ فَيَرْغَبُ نَبِىُّ اللَّهِ عِيسَى
وَأَصْحَابُهُ إِلَى اللَّهِ فَيُرْسِلُ اللَّهُ طَيْرًا كَأَعْنَاقِ الْبُخْتِ
فَتَحْمِلُهُمْ فَتَطْرَحُهُمْ حَيْثُ شَاءَ اللَّهُ ثُمَّ يُرْسِلُ اللَّهُ
مَطَرًا لاَ يَكُنُّ مِنْهُ بَيْتُ مَدَرٍ وَلاَ وَبَرٍ فَيَغْسِلُ الأَرْضَ
حَتَّى يَتْرُكَهَا كَالزَّلَفَةِ ثُمَّ يُقَالُ لِلأَرْضِ أَنْبِتِى ثَمَرَتَكِ
وَرُدِّى بَرَكَتَكِ. فَيَوْمَئِذٍ تَأْكُلُ الْعِصَابَةُ مِنَ
الرُّمَّانَةِ وَيَسْتَظِلُّونَ بِقِحْفِهَا وَيُبَارَكُ فِى الرِّسْلِ حَتَّى
أَنَّ اللِّقْحَةَ مِنَ الإِبِلِ لَتَكْفِى الْفِئَامَ مِنَ النَّاسِ
وَاللِّقْحَةَ مِنَ الْبَقَرِ لَتَكْفِى الْقَبِيلَةَ مِنَ النَّاسِ وَاللِّقْحَةَ
مِنَ الْغَنَمِ لَتَكْفِى الْفَخِذَ مِنَ النَّاسِ فَبَيْنَمَا هُمْ كَذَلِكَ إِذْ
بَعَثَ اللَّهُ رِيحًا طَيِّبَةً فَتَأْخُذُهُمْ تَحْتَ آبَاطِهِمْ فَتَقْبِضُ
رُوحَ كُلِّ مُؤْمِنٍ وَكُلِّ مُسْلِمٍ وَيَبْقَى شِرَارُ النَّاسِ يَتَهَارَجُونَ
فِيهَا تَهَارُجَ الْحُمُرِ فَعَلَيْهِمْ تَقُومُ السَّاعَة.
“Allah mengirim Ya’juj dan Ma’juj,
‘Dari segala penjuru mereka datang dengan cepat.’ (Al Anbiyaa`: 96) Lalu yang
terdepan melintasi danau Thabari dan minum kemudian yang belakang melintasi,
mereka berkata: ‘Tadi disini ada airnya.’ nabi Allah Isa dan para sahabatnya
dikepung hingga kepala kerbau milik salah seorang dari mereka lebih baik dari
seratus dinar milik salah seorang dari kalian saat ini, lalu nabi Allah Isa dan
para sahabatnya menginginkan Allah mengirimkan cacing di leher mereka lalu
mereka mati seperti matinya satu jiwa, lalu ‘Isa dan para sahabatnya datang,
tidak ada satu sejengkal tempat pun melainkan telah dipenuhi oleh bangkai dan
bau busuk darah mereka. Lalu Isa dan para sahabatnya berdoa kepada Allah lalu
Allah mengirim burung seperti leher unta. Burung itu membawa mereka dan
melemparkan mereka seperti yang dikehendaki Allah, lalu Allah mengirim hujan
kepada mereka, tidak ada rumah dari bulu atau rumah dari tanah yang menghalangi
turunnya hujan, hujan itu membasahi bumi hingga dan meninggalkan genangan
dimana-mana. Allah memberkahi kesuburannya hingga hingga sekelompok manusia
cukup dengan unta perahan, satu kabilah cukup dengan sapi perahan dan beberapa kerabat
mencukupkan diri dengan kambing perahan. Saat mereka seperti itu, tiba-tiba
Allah mengirim angin sepoi-sepoi lalu mencabut nyawa setiap orang mu`min dan
muslim di bawah ketiak mereka, dan orang-orang yang tersisa adalah
manusia-manusia buruk, mereka melakukan hubungan badan secara tenang-terangan
seperti keledai kawin. Maka atas mereka itulah kiamat terjadi.”
(HR. Muslim no. 2937)
Intinya, misi Isa
bin Maryam ketika turun ke muka bumi sebagaimana diterangkan dalam berbagai
hadits adalah: membunuh Dajjal, menghancurkan salib-salib, membunuh babi, menghapuskan
jizyah atau upeti (cuma ada satu pilihan yaitu masuk Islam), menghancurkan
agama selain Islam dan yang tersisa di muka bumi hanyalah Islam, memusnahkan
Ya’juj dan Ma’juj, serta menjadi imam dan hakim yang adil dengan menegakkan
syari’at Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Hikmah-hikmah turunnya Nabi Isa di akhir
zaman di antara adalah:
· Sebagai bentuk sanggahan terhadap orang-orang Yahudi yang menduga
bahwa mereka telah membunuh Isa. Maka Allah menjelaskan kebohongan dugaan
mereka, bahkan Nabi Isa sendiri yang akan membunuh orang-orang Yahudi dan
gembong mereka yang bernama Dajjal.
· Sebagai bentuk sanggahan kepada orang-orang Nashrani yang telah
menyifatinya dengan sifat-sifat yang tidak benar, seperti bahwa Isa adalah
Tuhan dan anak Tuhan. Nabi Isa akan menghancurkan salib, membunuh babi, dan
menolak jizyah (upeti).
· Nabi Isa membaca Injil yang di dalamnya ada
berita tentang keistimewaan ummat Muhammad saw. Oleh karena itu, beliau berdoa
kepada Allah agar menjadikannya salah satu ummat Muhammad. Allah mengabulkan
doanya dengan mengangkatnya ke langit, dan pada akhir zaman akan diturunkan
kembali ke bumi. Ayat yang dibaca Isa dalam Injil adalah sebagaimana yang
dijelaskan al-Quran surat al-Fath ayat 29, ‘…Demikianlah sifat-sifat mereka (ummat
Muhammad) dalam Taurat dan sifat-sifat mereka dalam Injil, yaitu seperti tanaman
yang mengeluarkan tunasnya, sehingga tunas itu membuat tanaman itu kuat lalu
menjadi besarlah dia dan tegak lurus di atas akarnya…’ . Imam Malik rahimahullah berkata, ‘Telah sampai informasi kepadaku bahwa ketika orang-orang
Nashrani melihat sahabat-sahabat Rasul yang berhasil menguasai negeri Syam,
mereka berkata, ‘Demi Allah, sesungguhnya mereka lebih baik dari al-Hawariyyin (para sahabat Nabi Isa)’. Bahkan, Imam adz-Dzahabi dalam karyanya Tajrid
Asma’ al-Shahabah berkata, ‘Isa bin Maryam adalah
seorang Nabi sekaligus sahabat Rasulullah, karena beliau pernah melihat
Rasulullah pada malam Isra, lalu beliau mengucapkan salam kepada Rasulullah.
Beliau adalah sahabat Rasulullah yang matinya paling akhir’.
· Turunnya
Nabi Isa ke bumi adalah menandakan bahwa ajalnya sudah dekat dan akan
dikuburkan di bumi, karena makhluk yang tercipta dari tanah akan kembali ke
tanah.
· Sebagai bentuk penghormatan bahwa Rasulullah lebih mulia dibanding
dirinya. Bahkan Nabi Isa pernah berkata
kepada para ummatnya bahwa akan datang seorang Rasul sesudahnya. Dalam
al-Quran, perkataan Nabi Isa itu terdapat dalam surat as-Shaff ayat 6, ‘Dan (ingatlah) ketika Isa Ibnu Maryam
berkata, ‘Hai Bani Israil, sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu, yang
membenarkan kitab sebelumku, yaitu Taurat, dan memberi kabar gembira dengan
(datangnya) seorang Rasul yang akan datang sesudahku, yang namanya Ahmad
(Muhammad)…’ . Lalu, ketika Nabi Isa turun ke bumi, apakah
beliau membawa agama baru? Jawabnya: beliau turun tidak membawa agama baru,
karena Islam adalah agama paling akhir dan tidak ada Nabi setelah Muhammad saw.
Nabi Isa turun untuk menjadi pengikut umat Muhammad saw, menjadi hakim
(pemimpin) yang adil, menghancurkan salib, membunuh babi, menolak upeti (jizyah), dan meluruskan umat untuk kembali kepada
ajaran-ajaran Islam.