Rabu, 22 April 2015

Nabi Isa Alaihis Salam

Nabi Isa Alaihis Salam

Seperti di sebutkan dalam al-Qur'an bahwa nabi Isa diutus kepada kaum Bani Israil dengan bekal kitab Injil. Dalam al-Qur'an, Nabi Isa disebut dengan empat panggilan yaitu Isa,Isa putera Mariamputera Mariam, dan al-Masih. Mariam ibunya, telah menempuh satu ujian yang amat berat dari Allah. Dia dipilih untuk melahirkan seorang Nabi dengan tanpa disentuh oleh seseorangpun lelaki. Dia adalah seorang perempuan yang suci, perempuan yang dimuliakan oleh Allah "Dan ketika malaikat-malaikat berkata, 'Wahai Mariam, Allah memilih kamu, dan membersihkan kamu, dan Dia memilih kamu di atas semua perempuan di semua alam'" (3:42).


Kelahiran Nabi Isa merupakan suatu mukjizat kerana dilahirkan tanpa bapak. Kisahnya diceritakan di dalam al-Qur'an. Bermula dari kunjungan malaikat kepada Mariam atas perintah Allah. Ketika itu, malaikat menjelma sebagai manusia biasa dengan tanpa cacat. Kemunculan malaikat membuat Mariam takut. Mariam berkata, Sesungguhnya aku berlindung darimu kepada tuhan yang maha pemura, jika kamu seorang yang bertaqwa” (19:18) . Malaikat Jibril berkata, "Sesungguhnya aku ini hanyalah seorang utusan Tuhanmu untuk memberimu seorang anak laki-laki yang suci" (19:19). Kata Mariam bertanya, "Bagaimanakah aku akan ada seorang anak lelaki sedang tiada seorang manusia pun menyentuhku, dan akupun bukan seorang pezina?" (19:20). Malaikat menjawab, "Begitulah. Tuhanmu berfirman, 'Itu mudah bagi-Ku, dan supaya Kami menjadikannya suatu tanda bagi manusia, dan sebagai rohmat dari kami, dan hal itu adalah perkara yang telah ditentukan'" (19:21).

Maka lahirlah Isa putera Mariam sekitar lima ratusan tahun sebelum Nabi Muhammad dilahirkan. Allah membuat Nabi Isa dan ibunya sebagai tanda bagi manusia, yaitu tanda untuk menunjukkan kebesaran-Nya (23:50). Allah juga menyatakan bahawa Nabi Isa adalah seperti Adam, walaupun Adam diwujudkan tanpa ibu dan bapak. Kesamaan mereka berdua adalah pada penciptaannya. Yaitu kedua-duanya diciptakan dari tanah (3:59). Demikian secara tidak langsung Allah SWT menegaskan, bahwa meskipun cara terciptanya tidak wajar, tidak sama seperti manusia-manusia lain tapi mereka sama, yaitu sama-sama tercipta dari saripati tanah.

Isa tidak hanya di angkat oleh Allah menjadi Nabi dan Rosul tetapi beliau juga di beri gelar tinggi oleh Allah, yaitu “ulul azmi” (orang-orang yang kokoh dan tabah) menghadapi ujian hidup dan kehidupan. Beliau juga diberi kitab oleh Allah, yaitu kitab Injil. Allah juga memberinya kelebihan (mu’jizat) seperti dapat berbicara disaat masih bayi, mampu membuat burung dari tanah liat, mampu membangunkan orang yang telah mati, menyembuhkan penyakit leprah dan kusta, serta menyembuhkan orang buta. Firman Allah, "Ketika Allah berkata, 'Wahai Isa putera Mariam, ingatlah ni’matku kepadamu dan kepada ibumu diwaktu aku menguatkan kamu dengan ruhul qudus, kamu bisa berbicara dengan manusia diwaktu masih dalam buaihan dan sesudah dewasa, dan (ingatlah) dikala Aku mengajarimu menulis, hikmah, taurot dan injil, dan (ingatlah) di waktu kamu membuat suatu bentuk dari tanah seperti bentuk burung dengan izinku, lalu kamu meniup padanya dan bentuk itu menjadi burung (yang sebenarnya) dengann se-izinku. Dan (ingatlah) waktu kamu menyembuhkan orang yang buta sejak dalam kandungan dan orang yang berpenyakit sopak dengan seizinku, dan (ingatlah) sewaktu Aku menghalangi Banii Isro’il (dari keinginan mereka membunuhmu) dikala kamu mengemukakan kepada mereka keterangan-keterangan yang nyata, lalu orang-orang kafir di antara mereka berkata “ini tidak lain hanyalah sihir yang nyata”" (5:110)

Turunnya Nabi Isa pada Akhir Zaman

Salah satu tanda akan terjadinya kiamat besar adalah turunnya Nabi Isa alayhissalam dari langit ke bumi. Sebagian orang menganggap bahwa Nabi Isa telah wafat saat di angkat oleh Allah SWT. Sebagian lagi berpendapat bahwa beliau diangkat oleh Allah ke langit, bersama ruh dan badannya, Artinya beliau di angkat oleh Allah masih dalam keadaan hidup. Perkhilafan ini terjadi karena perbedaan mereka dalam mengartikan lafadz “Mutawaffiika” dalam al-Qur’an surat Ali Imron ayat 55. Untuk lebih jelasnya silahkan di buka dalam kitab Tafsir al-Khozin, Tafsir Fatchul Qodir, Tafsir al-Mawardi dan lain-lain.

Ketika telah mendekati kiamat beliau diturunkan oleh Allah SWT. Dalam hadits shahih dari Abu Umamah berkata, Rasulullah saw bersabda, Ketika imam mereka maju ke depan untuk shalat Shubuh, maka turunlah Isa bin Maryam lalu imam itu mundur berjalan ke belakang supaya Isa maju menjadi imam. Isa meletakkan tangannya di antara kedua pundaknya kemudian dia berkata, Majulah dan shalatlah karena shalat ini didirikan untukmu. Lalu imam mereka shalat dengan mereka. Selesai shalat Isa berkata,  Buka pintunya!. Lalu mereka membuka pintu di mana Dajjal bersembunyi di belakangnya ditemani 70 ribu orang Yahudi, masing-masing dengan pedang yang berhias dan jubah (mantel). Apabila Dajjal melihat kepadanya maka ia meleleh (mencair) seperti garam yang mencair di air. Dajjal kabur. Isa AS berkata, Sesungguhnya aku mempunyai pukulan untukmu, kamu tidak akan mendahuluiku dengannya. Isa menangkap Dajjal di pintu Lud sebelah timur lalu membunuhnya. Lalu Allah mengalahkan orang-orang Yahudi, maka tidak ada satu pun makhluk Allah yang digunakan oleh orang-orang Yahudi sebagai tempat persembunyian kecuali Allah menjadikannya berbicara. Batu, pohon, dinding, hewan semuanya berbicara kecuali gharqadah, ia tidak berbicara karena ia adalah pohon mereka. Semuanya berkata, Wahai hamba Allah yang muslim, ini orang Yahudi kemarilah bunuhlah dia. (HR. Ibnu Majah no. 4128. dan al-Hakim 4/436-437). Dari Abu Hurairah RA bahwasanya Rasulullah SAW bersabda, Ketika mereka sedang bersiap-siap untuk perang dan merapatkan barisan, tiba-tiba shalat dikumandangkan, lalu Isa bin Maryam as turun. Apabila musuh Allah melihatnya maka dia meleleh seperti garam di dalam air, seandainya dibiarkan niscaya dia pasti meleleh sehingga dia binasa, akan tetapi Allah membunuhnya lewat tangan Isa. Lalu Isa memperlihatkan darahnya di tombaknya kepada mereka. (HR. Muslim no.2897)

Tempat Turunnya Nabi Isa ‘alaihis salam

Dari An-Nawwas bin Sam’an berkata, “Pada suatu pagi, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam menyebut Dajjal, beliau melirihkan suara dan mengeraskannya hingga kami mengiranya berada di sekelompok pohon kurma. …

فَبَيْنَمَا هُوَ كَذَلِكَ إِذْ بَعَثَ اللَّهُ الْمَسِيحَ ابْنَ مَرْيَمَ فَيَنْزِلُ عِنْدَ الْمَنَارَةِ الْبَيْضَاءِ شَرْقِىَّ دِمَشْقَ بَيْنَ مَهْرُودَتَيْنِ وَاضِعًا كَفَّيْهِ عَلَى أَجْنِحَةِ مَلَكَيْنِ إِذَا طَأْطَأَ رَأَسَهُ قَطَرَ وَإِذَا رَفَعَهُ تَحَدَّرَ مِنْهُ جُمَانٌ كَاللُّؤْلُؤِ فَلاَ يَحِلُّ لِكَافِرٍ يَجِدُ رِيحَ نَفَسِهِ إِلاَّ مَاتَ وَنَفَسُهُ يَنْتَهِى حَيْثُ يَنْتَهِى طَرْفُهُ فَيَطْلُبُهُ حَتَّى يُدْرِكَهُ بِبَابِ لُدٍّ فَيَقْتُلُهُ ثُمَّ يَأْتِى عِيسَى ابْنَ مَرْيَمَ قَوْمٌ قَدْ عَصَمَهُمُ اللَّهُ مِنْهُ فَيَمْسَحُ عَنْ وُجُوهِهِمْ وَيُحَدِّثُهُمْ بِدَرَجَاتِهِمْ فِى الْجَنَّةِ

Saat Dajjal seperti itu, tiba-tiba ‘Isa putra Maryam turun di sebelah timur Damaskus di menara putih dengan mengenakan dua baju (yang dicelup wars dan za’faran)  seraya meletakkan kedua tangannya di atas sayap dua malaikat, bila ia menundukkan kepala, air pun menetas. Bila ia mengangkat kepala, air pun bercucuran seperti mutiara. Tidaklah orang kafir mencium bau dirinya melainkan ia akan mati. Sungguh bau nafasnya sejauh mata memandang. Isa mencari Dajjal hingga menemuinya di pintu Ludd lalu membunuhnya. Setelah itu Isa bin Maryam mendatangi suatu kaum yang dijaga oleh Allah dari Dajjal. Ia mengusap wajah-wajah mereka dan menceritakan tingkatan-tingkatan mereka di surga. … (HR. Muslim no. 2937)

Lamanya Nabi Isa ‘alaihis salam Tinggal di Muka Bumi

Dari ‘Abdullah bin ‘Amr, ia berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda,

فَيَبْعَثُ اللَّهُ عِيسَى ابْنَ مَرْيَمَ كَأَنَّهُ عُرْوَةُ بْنُ مَسْعُودٍ فَيَطْلُبُهُ فَيُهْلِكُهُ ثُمَّ يَمْكُثُ النَّاسُ سَبْعَ سِنِينَ لَيْسَ بَيْنَ اثْنَيْنِ عَدَاوَةٌ ثُمَّ يُرْسِلُ اللَّهُ رِيحًا بَارِدَةً مِنْ قِبَلِ الشَّأْمِ فَلاَ يَبْقَى عَلَى وَجْهِ الأَرْضِ أَحَدٌ فِى قَلْبِهِ مِثْقَالُ ذَرَّةٍ مِنْ خَيْرٍ أَوْ إِيمَانٍ إِلاَّ قَبَضَتْهُ

Lalu Allah mengutus Isa bin Maryam seperti Urwah bin Mas’ud, ia mencari Dajjal dan membunuhnya. Setelah itu selama tujuh tahun, manusia tinggal dan tidak ada permusuhan di antara dua orang pun. Kemudian Allah mengirim angin sejuk dari arah Syam lalu tidak tersisa seorang yang dihatinya ada kebaikan atau keimanan seberat biji sawi pun yang tersisa kecuali malaikat mencabut nyawanya” (HR. Muslim no. 2940). Dalam hadits yang lain disebutkan, “Pada masa beliau, Allah akan membinasakan semua agama selain Islam, Isa akan membunuh Dajjal, dan beliau akan tinggal di muka bumi selama empat puluh tahun. Setelah itu ia meninggal dan kaum muslimin menshalatinya.” (HR. Abu Daud no. 4324 dan Ahmad 2/437)
Dalam riwayat Ahmad, dari ‘Aisyah, Rasulullah SAW bersabda,

إِنْ يَخْرُجِ الدَّجَّالُ وَأَنَا حَىٌّ كَفَيْتُكُمُوهُ وَإِنْ يَخْرُجِ الدَّجَّالُ بَعْدِى فَإِنَّ رَبَّكُمْ عَزَّ وَجَلَّ لَيْسَ بِأَعْوَرَ إِنَّهُ يَخْرُجُ فِى يَهُودِيَّةِ أَصْبَهَانَ حَتَّى يَأْتِىَ الْمَدِينَةَ فَيَنْزِلَ نَاحِيَتَهَا وَلَهَا يَوْمَئِذٍ سَبْعَةُ أَبْوَابٍ عَلَى كُلِّ نَقْبٍ مِنْهَا مَلَكَانِ فَيَخْرُجَ إِلَيْهِ شِرَارُ أَهْلِهَا حَتَّى الشَّامِ مَدِينَةٍ بِفِلَسْطِينَ بِبَابِ لُدٍّ – وَقَالَ أَبُو دَاوُدَ مَرَّةً حَتَّى يَأْتِىَ فِلَسْطِينَ بَابَ لُدٍّ – فَيَنْزِلَ عِيسَى عَلَيْهِ السَّلاَمُ فَيَقْتُلَهُ ثُمَّ يَمْكُثَ عِيسَى عَلَيْهِ السَّلاَمُ فِى الأَرْضِ أَرْبَعِينَ سَنَةً إِمَاماً عَدْلاً وَحَكَماً مُقْسِطاً

Jika Dajjal telah keluar dan saya masih hidup maka saya akan membela (menjaga) kalian, namun Dajjal keluar sesudahku. Sesungguhnya Rabb kalian ‘azza wajalla tidaklah buta sebelah (bermata satu) dan Dajjal akan keluar di Yahudi Ashbahan hingga ia datang ke Madinah dan turun di tepinya yang mana Madinah pada waktu itu memiliki tujuh pintu. Pada setiap pintu terdapat malaikat yang menjaga, lalu akan keluar (menuju) kepada Dajjal sejelek-jelek penduduk madinah darinya hingga ke Syam tepat di kota palestina di pintu Lud.” Sesekali Abu Daud berkata, “Hingga Dajjal datang (tiba) di palestina di pintu Lud, lalu Isa ‘alaihis salam turun dan membunuhnya, kemudian Isa ‘alaihis salam tinggal di bumi selama empat puluh tahun dan menjadi imam yang adil dan hakim yang adil.” (HR. Ahmad)
Dalam riwayat pertama dan lainnya seolah-olah bertentangan. Pada hadits pertama dikatakan bahwa Nabi Isa tinggal di muka bumi selama 7 tahun (namun tidak secara tegas) dan hadits kedua dikatakan 40 tahun. Ibnu Katsir rahimahullah mengatakan, “Disebutkan dalam hadits bahwa Nabi ‘Isa tinggal di muka bumi selama 40 tahun. Namun dalam Shahih Muslim disebutkan dari ‘Abdullah bin ‘Umar bahwa beliau menetap selama 7 tahun. Seolah-olah di sini ada yang rancu. Maka kita bisa maknakan bahwa maksud beliau tinggal di muka bumi selama tujuh tahun adalah waktu tinggal setelah beliau turun ke muka bumi (sebelumnya diangkat ke langit). Sedangkan sisanya adalah waktu beliau menetap di muka bumi sebelum diangkat ke langit. Oleh karena itu dari sini kita dapat mengatakan bahwa umur Nabi ‘Isa saat di angkat kelangit oleh Allah adalah 33 tahun. Waallohu A’lam. Namun apa yang dijelaskan oleh Ibnu Katsir dengan jalan mengkompromikan riwayat yang ada disanggah oleh As-Safarini. As Safarini menjelaskan, “Hadits ‘Aisyah yang dikeluarkan oleh Imam Ahmad dan lainnya yang menyatakan, “Isa akan membunuh Dajjal, lalu akan tinggal di muka bumi selama 40 tahun”, hadits tersebut sama sekali tidak bermasalah. Al Baihaqi pun berpegang dengan riwayat yang menyatakan bahwa Isa akan tinggal di muka bumi selama 40 tahun. Sebagaimana pula dinukil dari As Suyuthi, beliau pun menguatkan salah satu pendapat (dan bukan lewat jalan kompromi). Karena jika ada tambahan penjelasan dari perowi yang tsiqoh (ziyadah tsiqoh) tentu saja bisa dijadikan argumen. Mereka yang menyatakan bahwa setelah Isa turun akan tinggal selama 40 tahun berpegang dengan riwayat yang banyak, sehingga mereka mendahulukannya daripada riwayat yang dibilang sedikit karena adanya tambahan yakin di dalamnya.

Misi Isa bin Maryam Lainnya

Di antara misi Nabi Isa ‘alaihis salam di turunkan ke muka bumi adalah memusnahkan Ya’juj dan Ma’juj. Beliau bersama sahabatnya akan memusnahkan Ya’juj dan Ma’juj, kaum yang jumlahnya amat banyak dan terkenal amat rakus. Disebutkan dalam hadits Nawwas bin Sam’an yang amat panjang, Rasulullahshallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

وَيَبْعَثُ اللَّهُ يَأْجُوجَ وَمَأْجُوجَ وَهُمْ مِنْ كُلِّ حَدَبٍ يَنْسِلُونَ فَيَمُرُّ أَوَائِلُهُمْ عَلَى بُحَيْرَةِ طَبَرِيَّةَ فَيَشْرَبُونَ مَا فِيهَا وَيَمُرُّ آخِرُهُمْ فَيَقُولُونَ لَقَدْ كَانَ بِهَذِهِ مَرَّةً مَاءٌ. وَيُحْصَرُ نَبِىُّ اللَّهُ عِيسَى وَأَصْحَابُهُ حَتَّى يَكُونَ رَأْسُ الثَّوْرِ لأَحَدِهِمْ خَيْرًا مِنْ مِائَةِ دِينَارٍ لأَحَدِكُمُ الْيَوْمَ فَيَرْغَبُ نَبِىُّ اللَّهِ عِيسَى وَأَصْحَابُهُ فَيُرْسِلُ اللَّهُ عَلَيْهُمُ النَّغَفَ فِى رِقَابِهِمْ فَيُصْبِحُونَ فَرْسَى كَمَوْتِ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ ثُمَّ يَهْبِطُ نَبِىُّ اللَّهِ عِيسَى وَأَصْحَابُهُ إِلَى الأَرْضِ فَلاَ يَجِدُونَ فِى الأَرْضِ مَوْضِعَ شِبْرٍ إِلاَّ مَلأَهُ زَهَمُهُمْ وَنَتْنُهُمْ فَيَرْغَبُ نَبِىُّ اللَّهِ عِيسَى وَأَصْحَابُهُ إِلَى اللَّهِ فَيُرْسِلُ اللَّهُ طَيْرًا كَأَعْنَاقِ الْبُخْتِ فَتَحْمِلُهُمْ فَتَطْرَحُهُمْ حَيْثُ شَاءَ اللَّهُ ثُمَّ يُرْسِلُ اللَّهُ مَطَرًا لاَ يَكُنُّ مِنْهُ بَيْتُ مَدَرٍ وَلاَ وَبَرٍ فَيَغْسِلُ الأَرْضَ حَتَّى يَتْرُكَهَا كَالزَّلَفَةِ ثُمَّ يُقَالُ لِلأَرْضِ أَنْبِتِى ثَمَرَتَكِ وَرُدِّى بَرَكَتَكِ. فَيَوْمَئِذٍ تَأْكُلُ الْعِصَابَةُ مِنَ الرُّمَّانَةِ وَيَسْتَظِلُّونَ بِقِحْفِهَا وَيُبَارَكُ فِى الرِّسْلِ حَتَّى أَنَّ اللِّقْحَةَ مِنَ الإِبِلِ لَتَكْفِى الْفِئَامَ مِنَ النَّاسِ وَاللِّقْحَةَ مِنَ الْبَقَرِ لَتَكْفِى الْقَبِيلَةَ مِنَ النَّاسِ وَاللِّقْحَةَ مِنَ الْغَنَمِ لَتَكْفِى الْفَخِذَ مِنَ النَّاسِ فَبَيْنَمَا هُمْ كَذَلِكَ إِذْ بَعَثَ اللَّهُ رِيحًا طَيِّبَةً فَتَأْخُذُهُمْ تَحْتَ آبَاطِهِمْ فَتَقْبِضُ رُوحَ كُلِّ مُؤْمِنٍ وَكُلِّ مُسْلِمٍ وَيَبْقَى شِرَارُ النَّاسِ يَتَهَارَجُونَ فِيهَا تَهَارُجَ الْحُمُرِ فَعَلَيْهِمْ تَقُومُ السَّاعَة.

Allah mengirim Ya’juj dan Ma’juj, ‘Dari segala penjuru mereka datang dengan cepat.’ (Al Anbiyaa`: 96) Lalu yang terdepan melintasi danau Thabari dan minum kemudian yang belakang melintasi, mereka berkata: ‘Tadi disini ada airnya.’ nabi Allah Isa dan para sahabatnya dikepung hingga kepala kerbau milik salah seorang dari mereka lebih baik dari seratus dinar milik salah seorang dari kalian saat ini, lalu nabi Allah Isa dan para sahabatnya menginginkan Allah mengirimkan cacing di leher mereka lalu mereka mati seperti matinya satu jiwa, lalu ‘Isa dan para sahabatnya datang, tidak ada satu sejengkal tempat pun melainkan telah dipenuhi oleh bangkai dan bau busuk darah mereka. Lalu Isa dan para sahabatnya berdoa kepada Allah lalu Allah mengirim burung seperti leher unta. Burung itu membawa mereka dan melemparkan mereka seperti yang dikehendaki Allah, lalu Allah mengirim hujan kepada mereka, tidak ada rumah dari bulu atau rumah dari tanah yang menghalangi turunnya hujan, hujan itu membasahi bumi hingga dan meninggalkan genangan dimana-mana. Allah memberkahi kesuburannya hingga hingga sekelompok manusia cukup dengan unta perahan, satu kabilah cukup dengan sapi perahan dan beberapa kerabat mencukupkan diri dengan kambing perahan. Saat mereka seperti itu, tiba-tiba Allah mengirim angin sepoi-sepoi lalu mencabut nyawa setiap orang mu`min dan muslim di bawah ketiak mereka, dan orang-orang yang tersisa adalah manusia-manusia buruk, mereka melakukan hubungan badan secara tenang-terangan seperti keledai kawin. Maka atas mereka itulah kiamat terjadi.” (HR. Muslim no. 2937)
Intinya, misi Isa bin Maryam ketika turun ke muka bumi sebagaimana diterangkan dalam berbagai hadits adalah: membunuh Dajjal, menghancurkan salib-salib, membunuh babi, menghapuskan jizyah atau upeti (cuma ada satu pilihan yaitu masuk Islam), menghancurkan agama selain Islam dan yang tersisa di muka bumi hanyalah Islam, memusnahkan Ya’juj dan Ma’juj, serta menjadi imam dan hakim yang adil dengan menegakkan syari’at Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Hikmah-hikmah turunnya Nabi Isa di akhir zaman di antara adalah:

·      Sebagai bentuk sanggahan terhadap orang-orang Yahudi yang menduga bahwa mereka telah membunuh Isa. Maka Allah menjelaskan kebohongan dugaan mereka, bahkan Nabi Isa sendiri yang akan membunuh orang-orang Yahudi dan gembong mereka yang bernama Dajjal.
·    Sebagai bentuk sanggahan kepada orang-orang Nashrani yang telah menyifatinya dengan sifat-sifat yang tidak benar, seperti bahwa Isa adalah Tuhan dan anak Tuhan. Nabi Isa akan menghancurkan salib, membunuh babi, dan menolak jizyah (upeti).
·       Nabi Isa membaca Injil yang di dalamnya ada berita tentang keistimewaan ummat Muhammad saw. Oleh karena itu, beliau berdoa kepada Allah agar menjadikannya salah satu ummat Muhammad. Allah mengabulkan doanya dengan mengangkatnya ke langit, dan pada akhir zaman akan diturunkan kembali ke bumi. Ayat yang dibaca Isa dalam Injil adalah sebagaimana yang dijelaskan al-Quran surat al-Fath ayat 29,  ‘…Demikianlah sifat-sifat mereka (ummat Muhammad) dalam Taurat dan sifat-sifat mereka dalam Injil, yaitu seperti tanaman yang mengeluarkan tunasnya, sehingga tunas itu membuat tanaman itu kuat lalu menjadi besarlah dia dan tegak lurus di atas akarnya…’ . Imam Malik rahimahullah berkata, ‘Telah sampai informasi kepadaku bahwa ketika orang-orang Nashrani melihat sahabat-sahabat Rasul yang berhasil menguasai negeri Syam, mereka berkata, ‘Demi Allah, sesungguhnya mereka lebih baik dari al-Hawariyyin (para sahabat Nabi Isa)’. Bahkan, Imam adz-Dzahabi dalam karyanya Tajrid Asma’ al-Shahabah berkata, ‘Isa bin Maryam adalah seorang Nabi sekaligus sahabat Rasulullah, karena beliau pernah melihat Rasulullah pada malam Isra, lalu beliau mengucapkan salam kepada Rasulullah. Beliau adalah sahabat Rasulullah yang matinya paling akhir’. 
·  Turunnya Nabi Isa ke bumi adalah menandakan bahwa ajalnya sudah dekat dan akan dikuburkan di bumi, karena makhluk yang tercipta dari tanah akan kembali ke tanah. 
·     Sebagai bentuk penghormatan bahwa Rasulullah lebih mulia dibanding dirinya. Bahkan Nabi Isa pernah berkata kepada para ummatnya bahwa akan datang seorang Rasul sesudahnya. Dalam al-Quran, perkataan Nabi Isa itu terdapat dalam surat as-Shaff ayat 6, ‘Dan (ingatlah) ketika Isa Ibnu Maryam berkata, ‘Hai Bani Israil, sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu, yang membenarkan kitab sebelumku, yaitu Taurat, dan memberi kabar gembira dengan (datangnya) seorang Rasul yang akan datang sesudahku, yang namanya Ahmad (Muhammad)…’ . Lalu, ketika Nabi Isa turun ke bumi, apakah beliau membawa agama baru? Jawabnya: beliau turun tidak membawa agama baru, karena Islam adalah agama paling akhir dan tidak ada Nabi setelah Muhammad saw. Nabi Isa turun untuk menjadi pengikut umat Muhammad saw,  menjadi hakim (pemimpin) yang adil, menghancurkan salib, membunuh babi, menolak upeti (jizyah), dan meluruskan umat untuk kembali kepada ajaran-ajaran Islam.