KH. Abdul Wahab Chasbullah
KH. Abdul Wahab Chasbullah
lahir di Tambakberas Jombang pada bulan maret tahun 1888, qiila 1883/1884.
Kedua orang tuanya kebetulan berdarah biru. Ayahandanya, Kiyai Chasbullah
adalah putera Kiyai Sa’id, salah satu keturunan Sunan Pandan Arang Semarang. Sedang
Ibundanya, Nyai Lathifah, masih keturunan Sunan Ampel.
Sejak kecil Kiyai Wahab
mendapat didikan langsung dari kedua orangtuanya di pesantren Tambakberas, baru
setelah berusia 13 tahun beliau mulai berkelana dari satu pesantren ke
pesantren lainnya. Diantaranya adalah pesantren Mojosari Nganjuk, Brangahan
Kediri di asuh oleh Kiyai Faqihuddin, Kademangan Bangkalan di asuh oleh
Syaikhuna Kholil Bangkalan, Tebuireng Jombang, dan terakhir beliau memperdalam
ilmu-ilmu agamanya di Mekkah kepada sejumlah ulama ternama, seperti Syaikh
Mahfudz Termas, Syaikh Ahmad Khothib Minangkabau, Syaikh Abdul Hamid Kudus,
Syaikh Baqir Yogyakarta, Syaikh Muhtarom Banyumas, Syaikh Asy’ari Bawean,
Syaikh Sai’d Yaman, Syaikh Abdul Karim Addaghostani dan Syaikh Umar Badjened.
Kiyai Wahab adalah penggagas
sekaligus fasilitator lahirnya jam’iyyah Nahdlotul Ulama. Beliau adalah ulama
sekaligus pemimpin yang bijak, demokratis, moderat dan bersemangat. Ide-ide
Brilian, pemikiran-pemikiran yang cemerlang dari beliau banyak membuahkan
trobosan-trobosan yang luar biasa. Diantaranya, berdirinya Madarasah Nahdlotul
Wathon yang kemudian berkembang pesat dan menjadi sasana pengkaderan kaum muda
dalam aspek kebangsaan, kelompok diskusi Taswirul Afkar, organisasi perekonomian
Nahdlotut Tujjar, Menggagas berdirinya Jami’yyah Nahdlotul Ulama, menciptakan
budaya tulis menulis didalam NU dan lain-lain.
Kiyai Wahab adalah seorang
tokoh yang terbuka dan luwes, bisa bergaul dengan berbagai kalangan juga
seorang ulama yang menekankan pentingnya kebebasan dalam keberagamaan terutama
kebebasan berpikir dan berpendapat sekaligus tegas dalam mempertahankan
pandangannya, terutama jika berkaitan dengan Ahlussunnah wal jama’ah.. Kemudian
pada 29 Desember 1971 beliau berpulang ke rahmatullah. Mudah-mudahan yang kuasa
mengampuni dosa-dosanya dan membalas kesalehannya dengan berlipat-lipat ganda
dan memasukakannya kedalam surga, amin.